Semakin Belajar Ilmu : Semakin Bertaqwa, Beradab & Berakhlaq Mulia

Latest Comments

Pembaca yang di muliakan Allah Ta’ala

Di bulan September 2023, kemarin ada berita yang cukup Viral yakni ada seorang siswa SMP di Cilacap melakukan penganiayaan brutal kepada temannya sehingga mengalami patah tulang, alhasil pelaku di tangkap polisi, dan menurut Pasal 80 UU Sistem Peradilan Pidana Anak dan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Kemudian terdapat berita juga: seorang murid MA di demak jawa tengah membacok gurunya dikarenakan mendapatkan nilai ulangan yang jelek. Kemudian Tahun 2022, tepatnya di daerah samarinda Kalimantan timur  terdapat kasus yang sangat mengenaskan yaitu  ada 2 orang santri yang memukul gurunya karena tidak terima hp nya di sita, 2 santri tersebut, awalnya berniat memukul membuat gurunya pingsan agar bisa mengambil HP nya, namun karena pemukulan dengan kayu sisa pembanguan cukup keras  akhirnya membuat gurunya luka parah sehingga di bawa ke rumah sakit, dan qodarullah meninggal dunia.

Di Zaman Modern seperti ini mungkin kita  sering mendengar berita  tentang pemukulan, pembulian, penganiyiaan dan sebagainya, dan tidak jarang pelakunya adalah seorang pelajar yang notabene nya adalah kaum yang terdidik/intelektual.

Maka hal ini merupakan fenomena yang sangat ironis dan menjadi kabar duka didunia Pendidikan. Harusnya yang kita temukan Lembaga pendidikan ketika ada seorang pelajar ataupun seorang santri  menimba ilmu, terlebih lagi adalah ilmu agama maka idealnya adalah terbentuk ekosistem/lingkungan yang baik, yang ramah damai, dan harmoni, juga terbentuk akhlaq dan adab para santri yang baik, sopan santun, saling menghargai menghormati antar kawan, dan selalu  menghormati ahli ilmu yakni guru-guru kita, ustadz-ustadz kita.

Dampak positif yang harusnya di dapati didunia Pendidikan dan lebih khusus Pendidikan islam kepada Allah Ta’ala yang semakin tinggi.   

Ada sebuah nasehat emas yang datang dari ibu imam sufyan Ats-Tsauri (Seorang ulama yang masyhur pada masanya karena ahli di bidang hadist, fiqh, ushul fiqh dsb) ; 

“Wahai Anakku, jika engkau mencatat 10 huruf (dari ilmu) maka perhatikanlah, apakah engkau melihat dalam dirimu itu semakin merasa bertambah takutm-mu (Taqwa) dan bertambah kelembutanmu (akhlaq) dan juga bertambah ketenanganmu ? jika tidak bertambah, maka ketahuilah ilmumu memudhorotkanmu (membahayakanmu) dan tidak memberikan manfaat kepadamu”

(Tarikh jurjani hal 449-450 no 997)

Dari nasehat diatas,  maka kita dapat mengambil pelajaran dalam hal belajar perlu kita wujudkan dampak positif setelah belajar ilmu  yakni semakin membuat kita bertaqwa & takut kepala Allah, semakin membuat akhlaq kita semakin lembut,  dan kita menjadi orang yang berwibawa.

Kemudian, jika ada orang yang  belajar, terlebih lagi adalah belajar ilmu agama, belajar Al Quran, namun di dapati akhlaqnya sangat buruk, suka dalam kemaksiatan, suka berkata kasar, atau pun menjadi orang sombong serta angkuh sikapnya, maka perlu waspada, jangan-jangan ilmunya tidak bermanfaat dan tidak mendapatkan keberkahan dari Allah Ta’ala atas ilmunya.

Allah Ta’ala berfirman dalam QS Ali ‘Imran 134

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”.

Dan termasuk berbuat kebajikan/kebaikan ini adalah berakhlaq mulia kepada orang tua kita, guru guru kita dan teman teman kita.

Kemudian Allah Ta’ala berfirman

لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّـهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

Artinya: “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia” [al-Baqoroh: 83]

Kemudian juga Rasulullah Shalahu’alaihi wasalam pernah ditanya

 يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

 ‘Yaa Rasulullah! Mukmin mana yang paling afdal?’ Rasulullah bersabda: “Yang paling baik akhlaknya.” (HR. Ibnu Majah. No. 4259)

Imam Malik bin Anas رحمه الله berkata :

“Ibuku memakaikan baju, dan menyelimuti aku sedangkan aku masih Kecil, dan dia (ibuku) mengarahkan aku untuk berguru kepada Rabii’ah bin Abii Abdurrahman al Madani”

Ibuku berkata :

“Wahai anakku ! Datangilah majelis Rabii’ah, dan belajarlah sifat dan adabnya sebelum engkau belajar dari Haditsnya, dan Pemahamannya” (At-Tamhid Li Ibni Abdil Barr II/5)

Ketahuilah bahwa ulama sangat perhatian sekali pada masalah adab dan akhlak. Mereka pun mengarahkan murid-muridnya mempelajari adab sebelum menggeluti suatu bidang ilmu. Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab? Sebagaimana Yusuf bin Al Husain berkata,“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”

Ibnu Mubarok berkata,

“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami mempelajari ilmu selama 20 tahun.”

Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi berkata, “Dengan memperhatikan adab maka akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka ilmu akan disia-siakan.”

Semoga Allah Ta’ala selalu memudahkan kita untuk menjadi seorang mukmin yang berakhlaq mulia, selalu menjadi pembelajar yang semakin takut kepada Allah ta’ala, semakin bertaqwa, semakin lembut hati kita, dan kita mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanallahu wata ‘ala.

Referensi :

Al-Qur’an dan terjemahannya. 2008. Departemen Agama  RI. Bandung: Diponegoro

Pelaku Perundungan Siswa di Cilacap Terancam Dijerat Pasal Berlapis (2023). Diakses pada 30 September 2023darihttps://www.metrotvnews.com/read/bVDCOeDa-pelaku-perundungan-siswa-di-cilacap-terancam-dijerat-pasal-berlapis

Santri di Samarinda Jadi Tersangka Pembunuhan Berencana Guru Pesantren (2022) Diakses pada 29 September 2023 dari https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-5959470/2-santri-di-samarinda-jadi-tersangka-pembunuhan-berencana-guru-pesantren

Siyar A’laamin Nubala’, Imam Adz Dzahabi, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan ke-11, tahun 1422 H, jilid ke-10.

Ta’zhimul ‘Ilmi, Syaikh Sholeh bin ‘Abdillah bin Hamad Al ‘Ushoimi, Muqorrorot Barnamij Muhimmatil ‘Ilmi. Tragis! Guru Aliyah di Demak Dibacok Murid Saat Ngajar (2023) Diakses pada 29 September 2023 dari https://news.detik.com/berita/d-6950210/tragis-guru-aliyah-di-demak-dibacok-murid-saat-ngajar

CATEGORIES:

Artikel

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *